Cerpen karya peserta didik SMK Walisongo Semarang

             [some Stories of life at]

Supernatural Awakening High School

PartI

Pada abad ke-23, Bumi telah menyatu dengan dunia lain yang penuh dengan dungeon dan monster. Di tengah-tengahnya, terdapat sebuah fasilitas pendidikan elit tersohor di dunia , yaitu Ramsgate yang menjadi gerbang masuk ke Wilayah khusus yang bernama Nebulation. Fasilitas inidikenaldengansebutan”AkademiNeuprotegon” yangmembinaparaPsyker.Bagaimanajika kau bersekolah di Akademi yang berisi Siswa dan Siswi dimana semuanya memiliki golongan berdasarkankemampuanyangterbangkitkan?kaupastiakanmenebaknebakgolonganapayang kau dapatkan sedangkan dirimu sendiri tak merasa memiliki kemampuan yang telah dibangkitkan sama sekali?

ini lah kisah beberapa remaja yang bersekolah di akademi tinggi ternama. Hailey Zeleeviosa atau bisa dipanggil Hazel baru saja selesai mengemasi barang-barang nya ke dalam koper. Dia mengingat kejadian lalu yang mengharuskannya berkemas. Orang tuanya memaksanya bersekolah di Akademi Neuprotegon, yaitu Akademi Kebangkitan paling tersohor sedunia.Dirinyamenolakkeraskeinginanorangtuanya,namunapalahdayaorangtuanyasangat keras kepala. Dan hari ini adalah kepindahannya ke asrama sekolahan nya. Memang sekolahan nya memaksa semua murid untuk tinggal di asrama. Tidak sadar ternyata Hazel sudah berada di depan gedung sekolahan nya. Pasti Ayahnya menggunakan sihir untuk menuju kesini sehingga dirinya cepat sampai.

“Jaga dirimu baik-baik, Hazel.”

Pesan Ayahnya yang hanya diangguki.

Hazel berjalan gontai menuju ruang kepala asrama perempuan, sekolahan yang sangat luas membuatnya sangat lelah.

“Past ijika akupunya kekuatan sepertiAyah,aku bisa teleportasi.”Gerutunya.

Hazel tergolong Psyker kelas Penyihir tingkat rendah karna kedudukannya hanya Kristal Abu- abu (di Kelas Penyihir mereka disebut sebagai Magician) , padahal orang tuanya tergolong penyihir kuat namun entah kenapa dirinya sangat lemah. Itulah alasan Hazel menolak sekolah disini karna pasti dirinya akan jadi paling lemah. Tidak sadar ternyata Hazel sudah berada di depanruangannya,saatHazelhendakmengetuk,pintunyasudahterbuka’Kenapaakubisalupa jika mereka semua penyihir:’ Batinnya lalu mulai duduk.

“Kamu HaileyZeleeviosa,kan? Kamu sering dipanggil Hazel, begitu?”

Tanya orang di depan Hazel.

 

“Iya, Bu.”

Jawabnya segan.Karna sejujurnya orang dihadapannya kini nampak sangat…menyeramkan.

“Kenalkan saya Aelwyn, kepala bagian diasrama perempuan ini.”

Hazel hanya mengangguk sopan.

“Apakah kedudukanmu hanya Kristal Abu-abu atau kamimenyebutnya, magician?”

tanyanya.

Hazel meringis, mengangguk kecil, baru juga duduk sudah di sodori pertanyaan menyebalkan seperti ini.

“Lumayan aneh karna kamu bisa diterima pemimpin untuk sekolah disini, karna setahu saya tidak ada magician disekolah ini.jeda…yah..ada satu sih yang lebih buruk…ah lupakan.”

Jelasnya dengan nada mencibir, sangat menyebalkan bagi Hazel tapi gadis itu juga tak bisa membalas karena sindiran orang itu benar sekali…juga Hazel sedikit penasaran siapa yang dimaksudkan lebih buruk oleh Bu Aelwyn. Hazel sedikit kikuk. Ini pasti ulah orang tuanya sehingga dirinya bisa sekolah disini karena sejujurnya Hazel pun tidak yakin bisa diterima di sekolah ini.Sampah seperti dirinya tidak akan diterima di Akademi Psionic Nebular mana pun.

“Baiklah ini petaruangan mu.”

Tiba-tiba ada secarik kertas melayang didepan Hazel membuatnya sedikit terkesiap.

“Terima kasih,saya permisi.”

Pamitnya lalu mengikuti arah kertas itu.

Rasanya Hazel juga tak betah berlama-lama dengan wanita berwajah menyeramkan ini! Hazel menataplangitkamarnyadenganpandangankosong,sedangmerenungkannasibnya.Tapitidak lama ada bola yang tiba-tiba datang dan mengenai jendelanya sampai pecah.

Pyarr!

Hazel berjengkit kaget dibuatnya, beberapa saat setelahnya terlihat seseorang gadis berambut Navy itu melompat melewati jendela pecah tersebut lalu mengambil bolanya.

“Eh maaf ya tadiaku menendangnya kekencangan, hehe.”

Ujarnya cengengesan,seolah ucapnya sangat bertolak belakang dengan ekspresinya.

“lya tidak apa apa,tapi…”

 

Hazel menggantung ucapannya sambil menatap jendela kamar nya yang pecah. Seolah paham gadis itu berkata,

“ah tidak perlu cemas.”

Lalu entah apa yang dirapalkanga disitu, jendela kamar Hazel yang semula pecah menjadi baik seperti semula. Bola mata Hazel membulat terkejut dibuatnya.

“Sudah selesai,”

gumam gadis tadi lalu beralih menatapHazel.”

Aih, kamu terkejut seolah baru pertama kali melihatnya saja.” Ujarnya terkekeh geli. Hazel menatap gadis itu dengan tersenyum canggung.”Memang”Jawabnya tentu saja mengejutkan gadis tadi.

“Hah?! Kamu sedang bercanda, kan?”

Tanyanya takp ercaya. Hazel menghembuskan napas lelah.

“Aku hanya setingkat magician”

Jelasnya.Gadis di depan Hazel nampak makin terkejut dibuatnya.

“Ba-bagaimana bisa eum…maksudku, bukankah yang diterim adi sekolahini harus yang

emm

“lya aku mengerti maksud mu,”

Potong Hazel menatap ramah gadis didepannya ini.

“Mungkin aku juga bisa sekolah disini itu hanya sebatas keberuntungan saja.”

Lalu seulas senyuman miris terbit di bibir tipis Hazel. Gadis itu nampak tidak enak hati pada Hazel.

“Maaf jika-“

“Tidak usah minta maaf karena yang kamu ucapkan memang benar adanya,”paparnya.

Gadis itu dengan kikuk menggaruk tengkuknya,”namamu siapa? Kenal kan aku Reficul Lucilla, panggil saja senyaman mu.” la memilih untuk mengganti topik.

“Aku Hailey Zeleeviosa, biasa dipanggil Hazel.”BalasHazel. “Kalau gitu mulai saat ini kita berteman ya.”

 

Putusnya yang disambut senang Hazel. “Tentu!” jawabnya semangat.

 

DING DONG DING DONG.

 

 

Tidak lama suara lonceng menggema keseluruh penjuru sekolah. Hazel langsung berjingkat kaget. “Apa itu?!”bingungnya.

“Tenang saja. Bila lonceng berbunyi itu tandanya waktunya jam makan,”jelasnya.”Ayo kita ke aula!” lalu gadis itu menarik tangan Hazel pergi. Di aula.

“Hazel, kenalkan ini temanku namanya Ryuun dan Lynn.”Reficul datang membawa dua teman nya. Hazel menatap mereka ramah, lalu mengangguk sopan. “Hay kenalin aku Hazel.”Hazel tersenyum manis tanpa di buat-buat. “Hay juga, semoga kita bisa berteman baik ya!!”Ryuun nampak bersemangat. “Haiiii~.”Sahut Lynn dengan sangat ramah. “Hazel apa benar kamu hanya setingkat magician?”tanya Ryuun tidak percaya. Hazel menipiskan bibir mencoba terbiasa dengan pertanyaan seperti itu. “lya, kalian setingkat apa?”jawab dan tanya Hazel langsung. “Kalo aku dan Ryuun adalah wizard (pengguna roh elemental) sedangkan Lynn adalah sorcerer (menguasai banyak ilmu).”Jelas Reficul. “Waw kamu seperti lbu ku!”kagum Hazel pada Lynn. “Benarkah?” tanyanya yang diangguki Hazel. “Ayahmu apa?” sahut Reficul jadi kepo. “Penyihir. “Jawab Hazel polos. “Duhhh. Maksudku tingkatannya Hazeell!”sepertinya menjahili Reficul akan menjadi salah satu hobi Hazel sekarang. Hazel tertawa sebentar sebelum mulai menjawab. “Ayahku necromancer (menghidupkan orang mati).” Jawab Hazel enteng. “HAH?! Kamu serius, Ayah dan lbumu bagaimana bisa menikah?!”bingung Reficul campur kaget. Hazel menatap mereka satu persatu. “Aku juga kurang tahu karena sejujurnya hubungan kudengan kedua orang tuaku kurang baik.”Jawab Hazeljujur.“Tapi Hazy bagaimana kamu hanya setingkat magician sedangkan orang tuamu tingkatan nya sangat tinggi?”tanya Ryuun heran tanpa ada niat menyindir.

 

 

Hazel mengangkat bahu. “Mungkin aku hanya anak pungut”gadis itu tersenyum miris pada hidupnya sendiri. “Aku bahkan juga tidak yakin mereka orang tua kandung ku.””Kamu tidak boleh berujar begitu Hazy, mereka pasti orang tuamu! “sanggah Lynn yang tidak terima Hazel berujar seperti itu. Hazel memilih diam tidak mengiyakan maupun menyanggah. “Tapi seorang sorcerer dan necromancer menikah, aku baru tau.”Ujar Reficul. “Aku juga!”sahut Ryuun.

 

“Hm…kayak familiar tapi siapa ya…”Tambah Lynn bergumam. Sepertinya Hazel mulai tahu watak teman-teman nya ini, Reficul dan Ryuun yang cenderung cerewet, dan Lynn yang bisa di bilang kalem tapi juga bisa cerewet.“Pasti ini merupakan sejarah Psyker Kelas Penyihir!.”Jelas Reficul sangat hiperbola menurut Hazel. “Hahaha … kamu bisa saja.”Hazel geli mendengarucapanReficul. Reficul yangdiejekpunmelototlucu, “yeedibilanginkok!”kesalnya tak mau kalah. Dan mereka berempat pun tertawa bersama. “Eh.. kita sekelas, kan?”tanya Lynn tiba- tiba. “lya.”“Wah asikk kita sekelas!”semangat Ryuun dan Reficul bersorak bersama dan hanya dibalas kekehan kecil Hazel. Tidak lama acara makan pun selesai dan mereka semua kembali ke kamar masing-masing. Namun di tengah perjalanan Hazel tidak sengaja melihat seorang lelaki sedang membaca buku sendiri. Hazel yang penasaran pun mendekatinya namun tidak mengganggunya. Pemuda itu nampak tenang dengan buku yang dibacanya, kulit putih dengan postur tubuh tegap namun santai membuatnya sangat tampan di mata Hazel. “Dari pada kamu menatapku terus lebih baik kamu pergi sekarang juga.”Ujarnya dingin tanpa melirik Hazel. Hazel mendelik kaget, astaga bagaimana lelaki itu tau tanpa menoleh?! Tertangkap basah sedang menatap lelaki, ini sangat memalukan! “Maaf”Ujar Hazel pelan lalu beranjak buru-buru pergi dari sana karena sudah terlalu malu, namun sebelum itu mereka sempat bertatapanbeberapa saat. Manik toska hijau dengan cincin toska biru lelaki itu dan manik coklatnya beradu, untuk beberapa detik Hazel seperti tersihir pesona lelaki itu tapi sekali lagi Hazel mengingatkan dirinya untuk tidak berbuat hal memalukan lagi. Akhirnya Hazel pergi dari sana.

 

 

Setelah kepergian Hazel ekspresi datar lelaki itu berubah kaget, bahkan buku yang ia pegang sampai jatuh begitu saja ke lantai.”Bagaimana bisa…”Ujarnya monolog.“Wujud energi itu huft…semoga gadis itu tidak bertemu dengan Dia”Lanjut nya dengan kekagetan dan kekhawatiran yang tidak bisa di jabarkan…dan lelaki itu sedikit kesal saat menyebutkan kata “Dia”.Hari ini kelas Hazel mendapat tugas untuk bermain voli, mungkin jika bermain voli biasa itu cukup wajar tapi mereka diharuskan bermain voli sambil terbang, pikirkan bagaimana Hazel bisa.“Hei kamu murid baru yang katanya hanya sekela smagicianitu, kan?”segerombolan gadis datang mengerubungi hazel, lalu bertanya sarkas dengan wajah meremehkan. Hazel cukup sabar karena yang mereka katakan benar. “Iya.”Jawabnya singkat. “Hahaha kok bisa sih kelas rendahan kayak kamu masuk ke Akademegicial? Kamu pasti nyogok, kan!”tuduhnya tak berdasar,bahkan sekarang sudah banyak teman sekelas Hazel yang mengerubunginya. Ini sangat memalukan. Hazel hanya bisa menunduk dalam, karna dia merasa apa yang dikatakan teman- teman nya itu memang benar. “Heh! Kamu pasti juga gak bisa terbang ya, ck ck ck!

Memalukan!”sahut orang disebelahnya ikut memojokkan dirinya. Hazel menahan napas saat semua orang sekarang sedang menertawakan dirinya,sungguh kalau boleh jujur ia sendiri tidak mau bersekolah di tempat orang-orang ini.

Semua karena orang tuanya yang memaksa dirinya bersekolah disini! Tidak lama terlihat Reficul, Ryuun, dan Lynn yang datang dengan panik. “Heh kalian bisa diem gak sih, jadi orang julid banget!”bentak Reficulmelotot marah,meskipun baru mengenal Hazel tapi rasa solidaritas

 

Nya sudah sangat tinggi. “Tutup mulutmu! Kamu tuh juga sama kayak dia,”‘ujar salah satu orang disana menunjuk Hazel. “Penyihir kelas ren-da han!”ketusnya dengan menekan kalimat akhir, lalu semua orang tertawa mengejek bersamaan. “Bisa diem?!”desis Lynn dengan suara dinginnya, orang orang yang tadi tertawa seketika kicep. Mereka menatap Lynn sekilas lalu tanpa mengucapkan apapun pergi. “Dasar! Giliran Lynn yang ngomong aja langsung kabur, mental tempe!”kesal Ryuun meluap-luap. “Mereka siapa, sih?”tanya Hazel heran. “Mereka itu Pamella Dona dan antek-anteknya, yah karna tingkatan mereka itu sorcerer mereka jadi sombong.”Jelas Reficul yang merupakan ratu gosip. Semua gosip ia tahu bahkan sampai ke

akar-akarnya. “Tapi kok kayaknya mereka takut sama Lynn, ya?”heran Hazel padahal mereka juga sekelas Lynn dalam ilmu sihir, pikirnya. “Asal kamu tau aja ya Hazy, Lynn tuh yang paling kuat diantara perempuan disini, meskipun tingkatan mereka sama tapi Lynn lebih jago, jadijelas mereka takut.”Bangga Ryuun sangat excited ketika menjelaskannya. “Apaan sih kamu!”kesal dan agak malu Lynn karena tidak suka menceritakan kekuatannya.“Dih kan emangbener!”balas Ryuun. “Ya tapi gak usah sombong juga dong.”Sahut Lynn makin malu. “lya iya maaf.”Ujar Ryuun mencebik dibalas dengan cubitan di pipi oleh Lynn. “Trus gimana aku main voli nya?”Bingung Hazel baru ingat ia punya problem itu sejak tadi. “Wah susah juga ya, gimana nih, Lynn?”tanya Reficul malah balik menatap kearah Lynn. Lynn mengerutkan dahi berpikir. “Kamu mending bilang ke Pak guru aja deh Hazy,” saran Lynn yang disetujui semua. “Oke deh kalo gitu aku cari Pak guru dulu.”Pamit Hazel kemudian beranjak pergi. “Mau ditemenin, nggak?”tawar Reficul namun langsung ditolak Hazel.

“Jadi kamu tidak bisa terbang?”ulang guru nya itu menatapnya tanpa ekspresi. Hazel menelan ludah menahan malu.“lya,Pak. “Cicithazel jujur. “Hm memang penyihir sekelas kamu harusnya tidak berada di divisi Vakuola ini, seharusnya kamu ada di divisi Calendula”ujarnya membuat Hazel sedikit sedih namun Hazel berusaha menutupinya.”Cari Arthur kelas 1C, minta bantuannya.”Lanjutnya. Hazel mengangguk paham. “Baik, Pak. Saya permisi kalau begitu.” Pamit Hazel cumadibalas anggukan kecil guru nyatadi, melihatnya Hazel cuma bisatersenyum miris. Hazel berjalan menuju kelas 1C, ia mengingat semua perkataan Dona dan Pak guru tadi, memang sepertinya benar penyihir kelas rendahan seperti dirinya tidak pantas sekolah disini.

Entah kenapa Hazel merasa hidupnya tidak adil, orang tuanya adalah Psyker kelas penyihir tinggi bagaimana bisa dirinya jadi Psyker kelas penyihir rendahan begini?! “Maaf bisa panggilkan yang namanya Arthur?.”Ujar Hazel kepada orang di depannya. Orangitu menatap Hazel sekilas lalu mengangguk, dan tiba-tiba orang itu membuat surat melayang diarahkan masuk ke kelas. Meskipun sudah pernah melihatnya Hazel tetap menggu mamtak jub dibuatnya. “Ah elah gak usah takjub juga kali, jika kamu sekolah disini pasti bakal banyak hal yang lebih mengejutkan lagi.”Ucapnya membuat Hazel sedikit kikuk dan malu. “Kamu yang sekelas magician itu kan, namamu siapa?”tanyanya sambil memindai Dara dari ujung rambut sampai kaki. Hazel sepertinya harus sabar karna semua orang yang bertemu dengan nya pasti menyindir halus dirinya dengan perkataan. “Kamu yang sekelas magician, kan?”

 

“Iya, namaku Hailey Zeleeviosa.”Jawab Hazel tersenyum singkat. “Oh kenalin, aku Celestial Orion,panggil aja Sio.”Balas lelaki itu tersenyum ringan, sepertinya dia orang yang cukup baik bagi Hazel. “Eh kamu kenapa manggil aku?!”tiba-tiba ada orang yang datang. Lelaki jangkung berwajah judes.”Bukan aku, tapi tuh! “Sio menunjuk Hazel menggunakan isyarat dagu nya.

Lelaki itu mengernyit, menatap Hazel heran. “Kenapa manggil aku?”tanyanya datar, oh jadi ini yang namanya Arthur. “Aku Hailey kamu Arthur, kan?”orang itu hanya mengangguk. “Jadi aku disuruh Pak Morias buat minta tolong kamu ajarin aku terbang.”Imbuh Hazel menjelaskan. “Kamugakbisaterbang?!”Arthur nampak syok. Hazel menggaruk tengkuknya kikuk.Jawabnya jujur.“Ck! Gimana penyihir rendahan kayak kamu bisa masuk Vakuolasih!” gerutunyatak habis pikir. “Heh punya mulut kok kayak lindesan, pedes amat! ,Kalo aja *Dia* denger, gua cuman bisa bilang Good Luck buat lu sih…”sahut Sio kasihan melihat Hazel. “Eh Hailey, kamu harus banyak sabar ya sama nih bocah soalnya kalo ngomong gak ada filternya.”Ujar Sio menatap Hazel tak enak. Arthur tersadar dan sedikit khawatir saat melihat sekeliling koridor sekolah memastikan Dia tidak berada di dekat situ “Oh…aman…”Lelaki itu mengusap keringatnya.Hazel tersenyum maklum, toh dari kemarin dirinya sudah biasa mendengar sindiran orang-orang.

Lama-lama juga Hazel kebal. Hazel sedikit mengernyitkan dahi nya ‘Mereka ngomongin siapa sih?’: Batinnya Hazel singkat.“lya, gak papa kok asal Arthur mau ngajarin aku.”Hazel memaksakan seulassenyum.

Arthur mendengus kecil.“Oke,selesai kelas kebelakang sekolah!”perintah Arthur lalu masuk kembali ke kelas. Hazel menghela napas berat, menatap nanar punggung Arthur, dirinya harus bisa membuat Arthur yang setengah hati mengajarinya menjadi tulus mengajarinya.

 

 

 

 

Warna Kristal Peringkat Setiap Golongan:

ABU-ABU: semua siswa yang memiliki inteligensi tinggi, tapi tidak terlalu menguasai “Psion”nya, atau sebaliknya, kemampuan menguasai “Psion”lebih baik dari in teligensi,tinggal di asrama tingkat rendah, dengan biaya hidup 50.000 Lien per bulan, tidak boleh menggunakan “magic” kecuali didalam sekolah, belum bisa menerima misi, dilarang pergi kehutan terlarang. Jika ingin pangkat naik menjadi Kuning, harus bisa mengendalikan “Psion” nya, atau belajar sungguh-sungguh.

KUNING: semua siswa yang memiliki kemampuan menguasai “Psion” yang setara dengan inteligensi, tinggal di asrama tingkat menengah, dengan biaya hidup 75.000

Lienperbulan, tidak boleh menggunakan “Psionic Nebular” diluar sekolah kecuali untuk keperluan mendesak, belum bisa menerima misi, diperbolehkan memiliki mentor yang berasal dari golongan merah dan biru. Dilarang pergi kehutan terlarang. Bisa naik kepangkat/golongan pink, jika hasil latihan dan belajar terus meningkat.

 

PINK: semua siswa yang memiliki inteligensi tinggi, dengan kemampuan “Psion” rata- rata, atau sebaliknya, kemampuan “Psion” tinggi, inteligensi rata-rata.Tinggal di asrama tingkat atas,, dengan dilengkapi fasilitas mewah. Biaya hidup 100.000 Lien perbulan, diperbolehkan menggunakan “Psionic Nebular” kalian diluar sekolah, dengan batasan-batasan tertentu, bisa menerima misi, jika di partner kan dengan golongan merah atau biru. Diperbolehkan untuk memasuki organisasi organisasi disekolah, termasuk Student Council (dewan siswa).

Diperbolehkan memiliki mentor dari golongan merah atau biru. Diperbolehkan memasuki hutan terlarang. Bisa naik kepangkat merah, jika mengikuti ujian khusus yang dilaksanakan lima bulan sekali.

MERAH: semua siswa yang memiliki inteligensi tinggi, serta kemampuan “Psion” yang tinggi. Tinggal dalam asrama,dengan siswa yang telah memiliki kamar priba dimasing masing, juga dilengkapi fasilitas mewah. Biaya hidup 200.000 Lien perbulan. Diperbolehkan menggunakan “Psion” diluar sekolah, karena telah dapat menerima misi. Diperbolehkan memasuk iberbagai organisasi, atau dapat dengan sendiri membentuk organisasi atau club-club, seperti club basket. Dapat menjadi mentor bagi golongan kuning dan pink, atau memiliki panutan dari golongan biru. Di perbolehkan memasuki hutan terlarang. Bisa naik ke golongan biru jika dinyatakan lulus dari ujian khusus, yang diadakan satu kali setahun.

BIRU: semua siswa yangmemiliki baik inteligensi maupun “Psion” yangluar biasa, rata- rata golongan biru berasal dari keluarga bangsawan yang memiliki dua macam”Psion Nebular”. Memiliki apartement sendiri dengan fasilitas mewah. Biaya hidup 300.000 Lien per bulan.

Diperbolehkan menerima misi berat yang membutuhkan waktu jangka panjang, tapi membutuhkan persetujuan dari Golongan Oren (Sosok Elders diatas Hijau) jika ingin pergi/ di kirim keluar tembok(wilayah-wilayah yang telah ditinggalkan dan menjadi tempat para Monster yang keluar dari Dungeon Break), diperbolehkan menggunakan kekuatannya tanpa batasan batasan baik itu disekolah, maupun diluar. Dapat mendirikan organisasi atau club, dan termasuk bagian inti dari Dewan Siswa. Dapat menjadi mentorbagi golongan kuning, pink, dan merah, sehingga dapat juga bertindak sebagai guru maupun asisten guru. Tercatat sampai hari ini, Awakening High School : Magic Class memiliki 10 orang siswa yang merupakan golongan biru yang masih ada disekolah, menjalankan misi jangka panjang, lulus, maupun yang sudah tidak diketahui keberadaannya), sedangkan yang masih berada disekolah hanya berjumlah 5 orang siswa.

HIJAU:menurut cerita, di Neuprotegon Academy orang-orang yang mempunyai golongan hijau hanya berempat, salah satunya adalah kepala sekolah yang bernama Akimoto-sama, dan wakil kepala sekolah yang bernama Mai-sama, sedangkan yang lainnya tidak diketahui sedikitpun ciri-ciri ataupun keberadaannya, apakah masih ada disekolah atau tidak. Golongan hijau memiliki “Psionic Nebular” lebih dari dua. Biasanya golongan hijau memiliki rumah yang tersembunyi dari rasa keingintahuan orang lain, sehingga tidak ada yang tahu, apakah golongan hijau tinggal di apartemen atau di istana megah sekalipun.

 

Catatan: semua guru Neuprotegon : Vakuola bergolongan BIRU, tapi ada sebagian dari mereka yang bergolongan MERAH. Tidak tertutup kemungkinan mereka sederajat dengan murid sendiri. “.nah..seperti yang telah kamu dengar tadi…kuharap kamu paham dan belajar dengangiat,ok!”Ujarnya Sio menjelaskan setiap informasi tentang Warna Kristal Peringkat di Neuprotegon Academy dengan detil dan jelas pada Hazel.Hazel tersenyum setelah mendengarkan setiap informasi dari Sio yang sangat sabar menjelaskannya kepada Hazel “Terimakasih Sio…aku akan berjuang.”

Sio mengangguk senang sambil tersenyum ramah.

 

 

penulis      : Harun Yuriansyah, XII TJKT

peyunting : Achmad Al Amin

Bagikan :

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp

Artikel Lainnya

 " Pelatihan T Elektro dari Univ...
  Di era digital ini, keterampilan dalam bidang teknik el...
Cerpen karya peserta didik SMK W...
The Bright Soul of the Galaxy   Chapter 1   hidup la...
Cerpen karya peserta didik SMK W...
             [some Stories of life at] Supernatural Awakening ...
cerpen karya peserta didik SMK W...
Simfoni JiwaTerbalik   Yohan seoranganak SMK kelas 2 yang...
Cerpen karya peserta didik smk w...
Cerpen: Seorang murid yang ingin bunuh diri   Pada saat s...
Penilaian Sumatif Akhir Jenjang ...
SMK Walisongo Semarang menghadapi Penilaian Sumatif Akhir Jenj...

Hubungi kami di : 024 8417714

Kirim email ke kamiinfo@smkwalisongosmg.sch.id

Download App Sekolah

Layanan dalam satu genggaman